Kota Palu bahkan sempat dicap sebagai salah satu kota terkotor dan terjorok di Indonesia. Tapi Alhamdulillah, cap itu kini bisa diubah dan bahkan dibalik dengan berhasilnya Kota Palu meraih piala Adipura ini, kata Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid
WALI Kota Palu, Hadianto A. Rasyid bersama Wakil Wali Kota Palu, dr Reny A. Lamadjido menunjukkan piala Adipura, lambang supremasi kebersihan dan penataan lingkungan perkotaan yang dianugerahkan Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan (KLHK) kepada warga dalam kirab yang dimulakan di Taman Nasional Palu, Sabtu (9/3/2024) pagi.
Wali Kota Hadianto memipin langsung kirab tersebut dan sebelum bergerak dengan konvoi kendaraan, Wali Kota menyempatkan diri menyampaikan pesan-pesan dan motivasi kepada jajaran OPD dan staf yang hadir dan juga kepada ribuan pekerja padat karya kebersihan se Kota Palu yang hadir pagi itu.
Wali Kota Hadianto mengatakan, penghargaan Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) itu bukanlah penghargaan kepada Wali Kota seorang, melainkan untuk semua Masyarakat Kota Palu yang telah memberi andil untuk ikut menjaga dan membersihan Kota Palu.
Beberapa tahun lalu kata Wali Kota Hadianto, Kota Palu bahkan sempat dicap sebagai salah satu kota terkotor dan terjorok di Indonesia. Tapi Alhamdulillah lanjutnya, cap itu kini bisa diubah dan bahkan dibalik dengan berhasilnya Kota Palu meraih piala Adipura ini.
Jadi sekali lagi sebutnya, piala ini bukan untuk Wali Kota tetapi untuk semua masyarakat Palu yang telah mengubah Kota Palu dari kotor dan jorok menjadi bersih, kata Wali Kota disambut gemuruh aplaus dari pekerja padat karya yang memadati Taman Nasional.
Wali Kota juga memberi motivasi kepada seluruh warga karena menurutnya mempertahankan piala Adipura jauh lebih sulit dari meraihnya. Ia berpesan agar siapapun tidak menjadi kendor semangatnya setelah Kota Palu mendapat Adipura pertama kalinya ini. Justeru sebaliknya, semakin mengokohkan komitmen untuk tetap menjadikan Kota Palu yang bersih.
“Kalau Indonesia disebut akan mencapai tahun emas pada 2045, maka di tahun itu Kota Palu juga bisa mencapainya, tapi dengan syarat, apa yang kita dapatkan saat ini bisa kita pertahankan dan berkomitmen untuk meningkatkannya. Insya Allah Kota Palu juga akan bisa hmmmm…,” kata Wali Kota Hadianto sambil mengacungkan dua jempol jarinya ke atas.
Sementara itu, kirab yang dilakukan dengan melakukan konvoi berlangsung semarak. Wali Kota Palu bersama Wakil Wali Kota Palu duduk di atas sebuah kendaraan jeep terbuka sembari memangku piala Adipura. Sesekali mengangkatnya dan memperlihatkan kepada warga yang antusias menyambut di pinggir jalan yang dilaluinya.
Di belakangnya, ratusan kendaraan menyertainya. Rombongan terbesar adalah armada truk sampah “Palu Bersih” yang ditumpangi tidak kurang 3.500 pekerja padat karya kebersihan se Kota Palu.
Sepanjang jalan, tak henti-hentinya sambutan meriah dari warga bersahutan. Bahkan di antara teriakan-teriakan yang “nyaring” terdengar adalah “Hidup Wali Kota”, “Hidup Wakil Wali Kota”.
Kota Palu berhasil mendapatkan piala Adipura tahun 2023 katagori Kota Sedang. Sejak dibentuknya pertama Kota Palu 45 tahun lalu, Adipura ini adalah raihan pertama kalinya. Oleh KLHK, Kota Palu dinilai mendapatkan piala Adipura karena gigih mereformasi sistem pengelolaan sampah terutama di TPA Kawatuna yang diubah dari sistem dumping menjadi sanitary landfill, juga menambah armada sampah, dan meningkatkan jumlah peserta pekerja padat karya kebersihan, termasuk upahnya. (bmz)