Category: sekitar

pojokPALU > Blog > sekitar
Memfungsikan Kembali Mushallah Al-Hidayah Besusu

Memfungsikan Kembali Mushallah Al-Hidayah Besusu

Sebelum berdiri di simpang empat Jalan Jalan H. Hayun-Ki Maja dan Wahidin-Suharso, Masjid yang dulunya bernama Al-Hidayah itu berada di pinggir sungai, tak jauh dari Jembatan III. Banjir yang kerap melanda mengharuskannya dipindah ke tempat sekarang.

Ibu-ibu Inspiratif, Tak Malu Punguti Sampah

Ibu-ibu Inspiratif, Tak Malu Punguti Sampah

BEBERAPA orang ibu menenteng karung goni ukuran besar berjalan menyusuri bebatuan gajah yang memanjang di bibir Pantai Talise, Teluk Palu, Minggu (29/1/2023). Mereka sangat awas pada setiap langkahnya, jika tidak, kaki bisa terperosok di sela-sela bebatuan tersebut, dan tentu saja akibatnya bisa fatal.

Menyambung Kembali Jalan Gunung Gawalise

Menyambung Kembali Jalan Gunung Gawalise

28 SEPTEMBER 2018 silam, jalan ini terputus akibat bencana dahsyat tak terperikan bernama likuifaksi. Jalan yang dinamai Gunung Gawalise ini amblas hingga 8 meter. Bongkahannya mengalir bersama rerumah warga.

Selama lebih dari empat tahun terputus, jalan ini telah menorehkan ceritanya sendiri, mulai dari gembala sapi dan kambing, mas somay, hingga pedagang sayur, tak terkecuali ojek online. Meniti jalan berdebu, bergelombang dan juga berbatu.

Namun cerita itu bersambut, membiarkannya dalam kenangan pilu akan makin menyiksa. Karenanya, sejak beberapa hari terakhir, lalu lalang truk dan alat berat di jalan putus itu menjadi pemandangan yang mencerahkan, setidaknya bagi warga sekitarnya.

“Syukurlah karena diperbaiki, terlalu jauh kalau harus berputar lagi ke Jalan Kelor, padahal tujuan hanya dekat-dekat saja,” ujar Salim, salah seorang warga yang saban hari mengaku melintas di jalan itu.

Debu beterbangan, deru alat berat, mata tertuju ke hamparan ilalang yang mengaburkan bekas likuifaksi. Kebangkitan Balaroa bisa jadi akan berawal dari jalan yang disambung kembali ini.

 

 

View this post on Instagram

 

A post shared by pojokPALU (@pojokpalu)

Imlek, Bergembira di Vihara Eka Dharma Manggala

Imlek, Bergembira di Vihara Eka Dharma Manggala

DI beberapa tempat, warga keturunan Tionghoa di Kota Palu merayakan pergantian Tahun Baru Imlek. Salah satunya di Vihara Eka Dharma Manggala yang terletak di Jalan Abdul Rahman Saleh, Birobuli, Sabtu (21/1/2023) malam atau menejlang dini hari.

Di vihara ini beragam kegiatan digelar menandai pergantian tahun dari 2573 ke 2574 Kongzili. Menurut penanggalan China, tahun ini berzodiak Kelinci Air. Puncak perayaan ditandai dengan persembahyangan yang yang dilakukan secara Bersama-sama.

Wakil Ketua Vihara Eka Dharma Manggala, Willem Chandra menjelaskan, tradisi perayaan imlek di vihara itu sudah rutin dilakukan setiap tahunnya. Namun kali lebih terbuka disbanding dua tahun sebelumnya setelah pemerintah melonggarkan kebijakan PPKM akibat pandemi COVID-19.

“Malam ini ada perayaan khusus sebelum ritual persembahyangan dilaksanakan seperti permainan-permainan yang melibatkan seluruh warga. Permainan ini untuk merekatkan silaturahmi di antara sesama,” jelasnya.

Suasana akrab sangat terasa di kalangan warga keturunan itu terlebih setelah semuanya dilibatkan dalam permainan yang tak jarang mengundang tawa. Apalagi setelah atraksi barongsai ditampilkan. Anak-anak yang turut serta dalam perayaan itu larut pula dalam kegembiraan.

Usai perayaan itu, warga khusyuk dalam ritual persembahyangan yang dipandu olehs ejumlah petugas protokol vihara. Setelah itu dilanjutkan dengan “memetik keberuntungan” pada pohon keberuntungan yang terdapat di dalam vihara. Rangakian kegiatan itu ditutup dengan silaturahmi bersama dengan saling mendoakan keselamatan, perlindungan, dan keberentungan di tahun baru ini.

Willem mengatakan, tahun ini adalah tahun Kelinci Air. Kelinci disebutkan sebagai karakter yang lembut, pendiam, anggota, waspada, cepat, terampil, baik hati, sabar, dan bertanggung jawab. Namun ia juga memiliki sisi sulit mengungkapkan pikiran sehingga membuatnya gampang memberikan penilaian keras kepala pada orang lain.

Astrologi China menuliskan, kelinci jantan digambarkan sebagai sosok yang selalu memperlakukan orang dengan sopan. Orang yang lahir pada tahun kelinci juga dikatakan memiliki rasa tulus dan pribadi yang kredibel. Meski dalam masa sulit, ia tetap gigih untuk mencapai kesuksesannya.

Di China Highlights diterangkan, kelinci betina digambarkan sebagai pribadi yang memiliki penampilan cantik dan sopan. Mereka juga memiliki hati yang murni.

Tahun ini, kelinci yang dimaksud adalah kelinci air. Jenis binatang ini mampu bersahabat, menyesuaikan diri di kondisi berbeda. Sayangnya mereka memiliki pola pikir dan prinsip yang lemah. Menariknya lagi, shio kelinci juga memiliki simbol keberuntungannya masing-masing dalam nomor, hari, warna, jenis bunga, arah mata angin, dan bulan. Masih dilansir dari China Highlights, berikut daftarnya.

Keberuntungan di tahun Kelinci ini antara lain nomor Keberuntungan: 3, 4, 6, dan nomor dari gabungan (46, 36, 36, dll) ; tanggal Keberuntungan: 26, 27, 29 berdasarkan penanggalan Cina ; warna keberuntungan: merah, merah muda, ungu, dan biru ; bunga keberuntungan: lily, melati ; arah mata angin keberuntungan: timur, selatan, dan barat laut ; bulan keberuntungan: 1, 4, 8, dan 11 berdasarkan penanggalan Cina. (afd)

 

View this post on Instagram

 

A post shared by pojokPALU (@pojokpalu)

Ketika Komunitas Motor Aksi Peduli Sampah

Ketika Komunitas Motor Aksi Peduli Sampah

ANGGOTA komunitas motor tak selalu identik dengan ugal-ugalan di jalan. Setidaknya ditunjukkan oleh komunitas motor Vespa antik “NAJIS”, singkatan dari Nag Jhon Independen Scooter.

Saat mengaspal di jalan umum, kepeduliannya terhadap lingkungan, terutama sampah dipertontonkan dengan memunguti sampah plastik yang bertebaran di jalan.

Tersebutlah Zidan, salah seorang anggota “NAJIS” yang terpegok memungut sampah plastik lalu menmenggantungnya di kendaraan Vespa yang sudah dimodifikasinya sedemikian rupa.

Mudah saja bagi Zidan menggantung sampah plastik itu karena motor Vespanya yang dimodifikasi memiliki sekat-sekat dari temali. “Pungut, langsung masuk sekat,” ujar Zidan di Huntap Duyu.

Bagi Zidan dan anggota komunitas Vespanya, peduli dengan lingkungan tidak harus dari yang besar-besar, hal-hal kecil sekalipun sudah sangat berarti bagi kelestarian lingkungan.

Zidan dalam “NAJIS ”nya berharap, praktik positif seperti itu dapat pula menginspirasi komunitas lainnya kerena menurutnya, kelestarian lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama. (afd)

 

 

View this post on Instagram

 

A post shared by pojokPALU (@pojokpalu)