View this post on Instagram
DINAS Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu mengklaim telah terjadi penurunan timbulan sampah selama dua bulan terakhir ini.
Sekretaris DLH Kota Palu, Ibnu Mundzir belum lama ini mengungkapkan, sebelumnya rata-rata sampah yang diangkut ke TPA Kawatuna sebanyak 210 ton per hari. Namun dalam dua bulan terakhir ini telah turun rata-rata menjadi hanya sekitar 120 sampai 170 ton per hari.
Penurunan timbulan sampah itu menurut Ibnu, karena dua hal, pertama diberlakukannya pembatasan penggunaan kemasan plastic sekali pakai kepada baik pedagang tradisional dan terutama kepada pedagang retail modern.
Seperti diketahui, dari keseluruhan timbulan sampaj yang ada di Kota Palu, sekitar 14 persennay adalah sampah plastic, terutama kemasan sekali pakai. Selebihnya adalah sampah rumah tangga atau organic.
Namun tak kalah penting menurut Ibnu adalah peran masyarakat di tingkat rumah tangga yang sudah mulai berjalan, antara lain dengan melakukan pemilahan sampah.
Sebelumnya, Pemkot Palu melalui DLH mengeluarkan Surat Edaran pembatasan kemasan plastic sekali pakai kepada para pedagang pasar modern pada akhir Juli 2023 lalu dan dinyatakan efektif berlaku pada Agustus 2023.
Selain bertujuan untuk mengurangi sampah plastic yang sulit diurai, pembatasan itu juga untuk menciptakan lingkungan yang lebih ramah terlebih jika dikaitkan dengan isu perubahan iklim. (bmz)
