Surabe yang Selalu Bikin Rindu

 

View this post on Instagram

 

A post shared by pojokPALU (@pojokpalu)

“NAJEKO komiu (curang kamu), belum waktunya makan, komiu (kamu) sudah makan,” begitu seorang perempuan muda menegur seorang pria yang sedang menikmati sepiring kue Surabe di bawah tenda di dekat lapangan Wali Kota Palu, Rabu (27/9/2023) malam.

Malam itu memang sedang ada acara Makan Gratis yang meruapakan rangakaian dari peringatan HUT ke-45 Kota Palu. Tak hanya makanan berat yang disediakan, tepai juga kuliner-kuliner tradisonal, salah satunya adalah kue Surabe yang tersohor itu. Uniknya lagi, karena khusus kue tradisonal dibuat dan disajikan di tempat itu.

“Oh maaf, yaku (saya) tetahan lagi, apalagi setelah lihat kue Surabe panas ini,” jawab pria tersebut.

Pria yang lemudian diketahui bernama Haris itu bukanlah orang yang berlatar etnis Kaili. Tapi ia mengaku sangat menyukai kue khas to Kaili ini. Dari aromanya saja katanya, hasrat untuk mencicipi itu menjadi tak terbendung.

“Kadang sudah makan di rumah, tapi begitu lewat di depan penjual Surabe, tidak ada lagi bilang habis makan atau kenyang, pokoknya sikat,” akunya sambil tertawa.

Haris mengaku, Surabe adalah candu baginya, meski dari bahan baku semisal kelapa, tepung beras, santan dan sebagainya adalah biasa dan juga ditemukan di berbagai jenis penganan lainnya, namun buatnya, Surabe adalah sumber inspirasi.

“Pernah saya berada di luar kota, karena tiba-tiba ingin makan Surabe, saya minta keluarga mengirimkannya,” akunya.

Sesungguhnya katanya, Surabe juga bisa ditemukan di daerah lainnya, namun ia juga tidak mengerti kenapa Surabe khas Palu ini berbeda cita rasanya.

Yang pasti bagi Haris, Surabe adalah kerinduan, kerinduan pada Kota Palu.

Salah satu pelaku usaha kecil yang berpartisipasi pada Makan Gratis itu adalah Surabe Oge to Kaili yang kesehariannya berusaha di kuliner tradisonal ini. Surabe Oge dapat ditemukan tidak jauh dari Baruga Kota Palu. Saban hari mereka jualan di tempat itu. Harganya Rp5.000 per satu tutup (pasang).

“Kami ikut serta di acara makan gratis ini tidak semata karena diminta oleh Pemkot Palu, tetapi juga karena kesadaran bahwa kue tradisional khas suku Kaili ini harus diketahui oleh banyak orang, terutama di Kota Palu,” ujar Ida Panintjo, pengelola Surabe Oge itu sembari menuangkan adonan Surabe ke atas cetakan yang membara.

Benar saja, kenikmatan Surabe ini tidak hanya diakui Haris, sejumlah pengunjung pun menyatakan hal yang sama. Tak heran kemudian jika stand Surabe Oge ini diserbu warga. bmz)

pojokpalu

Writer & Blogger

Related Posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

terBARU

  • All Post
  • foto
  • gaya hidup
  • inspirasi
  • panggung
  • peristiwa
  • sekitar
  • Sorotan
  • travel
  • Uncategorized

Newsletter

BERGABUNG DENGAN KAMI

Masukkan email Anda di bawah ini untuk mendapat pemberitahuan update dari kami..

You have been successfully Subscribed! Please Connect to Mailchimp first

Back to Nature

Perubahan iklim adalah nyata. Mari bergerak bersama untuk mengurangi dampaknya.

terPOPULER

  • All Post
  • foto
  • gaya hidup
  • inspirasi
  • panggung
  • peristiwa
  • sekitar
  • Sorotan
  • travel
  • Uncategorized

Instagram

Edit Template

Alamat

© 2023 by pojokPALU | Supported by bmzNETWORK | All rights reserved