View this post on Instagram
Ratusan umat Hindu dari berbagai penjuru di Kota Palu tumplek di Pantai Dupa, Kelurahan Layana Indah, Senin (20/3/2023). Mereka datang ke tempat itu untuk melaksanakan ritual Melasti, atau upacara penyucian diri menjelang Hari Raya Nyepi.
Melasti dilakukan di pantai dengan maksud menghanyutkan segala perbuatan buruk menggunakan air kehidupan (air laut).
Sejumlah sesaji dibawa umat sebagai persembahan pada ritual itu. Tirta atau air suci juga di ambil dari laut yang melambangkan pembersihan diri umat.
“Melasti adalah rangkaian dari perayaan Hari Nyepi yang dilaksanakan dua hari menjelang Nyepi. Tahun ini menurut penanggalan Hindu adalah Tahun Baru Saka 1945,” kata I Made Lungayasa, Katua PHDI Kota Palu
Makna tradisi melasti adalah untuk melebur semua pikiran, perkataan, dan perbuatan kotor dan memperoleh kebaikan dari sumber mata air yang disucikan untukkehidupan.
Penyucian diri tidak hanya benda sakral milik pura (pralingga atau pratima Ida Bhatara dan segala perlengkapannya) tetapi juga pribadi-pribadi para umat.
melasti juga bermakna sebagai upacara untuk menghanyutkan penderitaan masyarakat, memotivasi umat secara ritual serta spiritual untuk menghilangkan penyakit sosial, permusuhan dan sebagainya.
ritual ini juga berarti mengingatkan umat agar mengembalikan kelestarian Lingkungan dan menghilangkan sifat-sifat manusia yang merusak lingkungan.
Rahajeng Rahina Nyepi Warsa Anyar Saka 1945..